Pesawaran (journal sumatera) Wakil I Ketua DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni terus mengajak masyarakat untuk melestarikan adat kebudayaan bangsa, seperti jaranan atau kerap disebut kuda kepang.
Dengan riang gembira wakil ketua DPRD Provinsi Lampung menghadiri acara peringatan 1 Muharam atau Suro an yang digelar oleh Dusun Bangunharjo, Desa Tamansari, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran (Sabtu 19/08).
Bendahara Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Lampung ini bahkan ikut berbaur dan menari dengan para pemain kuda lumping tanpa rasa takut. Elly mengatakan, kuda lumping merupakan salah satu kesenian tradisional yang harus di pertahankan dan di lestarikan.
“Kesenian tradisional kuda lumping ini harus terus dijaga dan di lestarikan agar tidak hilang terkikis dengan kemajuan teknologi yang pesat seperti saat ini” ujarnya.
Pakaian khas dan lakon yang dimainkan oleh para pemain kuda kepang ini sangat menghibur masyarakat yang hadir termasuk Elly Wahyuni yang langsung memberikan saweran kepada para pemain kuda lumping.
Diketahui, Kuda lumping yang juga dikenal sebagai jaran kepang atau jathilan, merupakan sebuah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit menunggang kuda.
Tari kuda lumping memiliki tujuan untuk menghalau roh-roh jahat yang menyebabkan penyakit dan malapetaka. Meski begitu, kini tari kuda lumping lebih banyak ditampilkan dengan tujuan hiburan bagi penonton.
Tari kuda lumping menggunakan alunan dari musik tradisional, seperti gong dan gamelan dan turut menggunakan properti khusus dalam penampilannya. Tarian ini berasal dari daerah Jawa tepatnya Jawa Tengah. (*)