PRINGSEWU (Journal sumatera) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pengcab Pringsewu didaulat menjadi narasumber dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) Jurnalistik yang dilaksanakan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Wartawan Online (IWO) Pringsewu.
Diklatsar Jurnalistik yang diikuti puluhan anggota IWO Pringsewu ini menghadirkan narasumber yakni Ketua Pengcab JMSI Pringsewu, Syaifullah, S.Sos dan digelar di kantor DPD IWO setempat, Jumat (24/11/2023).
Ketua PD IWO Pringsewu Ahmad Fijayyudin berharap, dengan digelarnya Diklatsar Jurnalistik akan semakin memotivasi anggota dan menjadi bekal bagi mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalis.
“Selain mereka kedepan pandai dalam menulis, harapannya berita yang diproduksi dan hasilkan juga berkualitas dan sesuai dengan kaidah serta kode etik jurnalistik,” ungkapnya.
Sementara itu dalam materinya, Syaifullah mengurai beberapa hal berkaitan dengan masalah berita, termasuk cara dan proses dalam memproduksi berita.
Soal jenis berita, sifat berita, sumber berita, dan nilai berita.
“Selama ini banyak temen-temen yang sering merasa bingung saat harus membuat berita. Jadi, biasakan selalu membuat perencanaan sebelum kita mencari, mendapatkan, menghimpun dan mengelola informasi menjadi berita”, tandas Syaiful.
Kegiatan Diklatsar Jurnalistik ini diisi dengan tanya jawab seputar masalah kaidah dalam penulisan berita, dan apa yang harus dipersiapkan sebelum seorang wartawan melakukan kerja-kerja jurnalistik.
Mulai dari bagaimana menentukan objek berita, narasumber, paragraf dalam berita, isi, termasuk berita yang dicampur dengan opini.
“Pesan saya, menjadi wartawan itu harus kreatif, jangan menunggu bola (menunggu peristiwa). Selalu mendisiplinkan diri dengan membuat perencanaan akan informasi dan objek berita yang akan dibuat”, sebut Syaiful.
Hal lain yang tidak kalah penting sebut Syaiful adalah, seorang wartawan juga harus rajin membaca dan mengupadate informasi sebagai bahan awal dalam membuat berita.
“Dengan membaca banyak hal dan informasi, ini sebagai pengayaan. Sebab, sebagai wartawan kita juga dituntut untuk bisa menyajikan berita dengan lugas dan bisa dipertanggungjawabkan kepada pembaca,” tutupnya. (Ris)