Pringsewu – (journal sumatera) Banyaknya keberagaman, suku, agama, ras dan budaya, membuat bangsa luar iri dan berupaya meruntuhkan kebhinekaan yang ada dengan berbagai cara. Mulai dari agama, tehnologi, dan budaya. Hal tersebut menjadi perhatian kita semua, sebagai anak bangsa untuk tetap bersatu memperkuat dan membumikan pancasila.
“Pancasila digali dari peradaban bangsa mulai sabang – merauke. Artinya, semua terakomodir tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan budaya,” kata Anggota DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin, saat menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), dihadapan masyarakat Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Minggu (17/02/2023).
Menurutnya, penegasan yang diutarakan memiliki dasar yang jelas. Yaitu, belakangan ini faham diluar pancasila mulai ingin masuk. Karena, indonesia terletak di dua Benua. Sehingga, bangsa-bangsa luar ingin masuk melalui pola-pola lain, diantaranya dengan syiar agama, teknologi, pendidikan.
“Nah, Kalau kebhinekaan kita ini tidak dibina dengan baik maka akan hilang. Inilah pentingnya sossialisasi PIP, karena kita wajib menjaga marwah bangsa, agar pancasila tetap tertanam dalam diri dan membumi di bangsa indonesia, Lampung dan pringsewu,” tegasnya.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPD PDIP Lampung tersebut mengaku lahirnya sosialisasi PIP atas kesepakatan bersama DPRD dengan Pemerintah Provinsi, dan desetujui oleh Kementrian serta pihak terkait.
“Jadi, saya minta kesempatan ini bisa dimanfaatkan. Saya titip kepada bapak Ibu, untuk membaca, mencermati memahami buku yang diberikan. Silahkan, bagi ibu-ibu untuk ngerumpi. Tapi, rumpikanlah hasil sosialisasi Pancasila,” tegasnya. (Red)