Bandar Lampung (Journal Sumatera) Pengurus Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Lampung menyambangi kantor DPRD Provinsi Lampung Selasa 09/05/2023. Rombongan diterima langsung oleh Ketua DPRD Mingrum Gumay di ruang rapat DPRD.
Dalam kesempatan tersebut rombongan Dipimpin oleh Joko selaku Karateker Ketua Pengprov Forki Lampung, ia menyampaikan sejumlah kegiatan Forki sepekan terakhir tidak dihadiri pihak yang seharusnya memberikan semangat dan dukungan kepada Forki Lampung.
“ Dispora tidak hadir, KONI nya pun kami tunggu tunggu, namun tidak ada yang hadir pada kegiatan saat itu. Hal ini tentu kami sayangkan bahkan undangan resmi yang kami kirim untuk bersilaturahmi dengan Gubernur tidak dapat terpenuhi “ Ungkapnya
Salah seorang pengurus Forki asal kabupaten tanggamus menyampaikan, ia mengaku dirinya dan sejumlah pengurus di kabupaten/kota yang berstatus ASN terkesan mendapat intervensi saat penyelenggaran Musprov yang digelar tahun 2022 kemarin. Ada pihak pihak yang mengarahkan agar memilih salah satu calon.
“ Hampir semua kawan-kawan setelah kita kumpul, baru kami tau tekanan itu bukan hanya kepada saya tapi seluruh kabupaten/kota, di akhir desember yang lalu saya menerima SK untuk diberhentikan dari jabatan struktural padahal saya berhasil meningkatkan prestasi dari peringkat 8 ke 4 di ajang porprov kemarin “ Imbunya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Lampung meminta sejumlah pihak untuk tidak masuk kedalam ranah yang menyebabkan terganggunya proses roda organisasi di internal Forki.
“ Jika tidak memiliki kapasitas dibidang olahraga utamanya untuk cabor karate jangan masuk, diluar saja menjadi pendukung, organisasi ini sudah cukup lama , jadi jangan dicampuri apalagi di politisir“ Ujarnya
Bahkan, Mingrum mempertegas bahwa anggaran yang diberikan oleh DPRD Lampung melalui Dispora hingga sampai di Koni harus dikelola dengan baik, jangan ada yang dihambat bahkan tidak diberikan karena DPRD Lampung akan melakukan pengawasan secara menyeluruh terkait penggunaan anggaran.
“ Bagaimana Olahraga ini akan maju bila sarana – prasarananya tidak memadai, atletnya tidak diberikan perhatian khusus bahkan event-event yang diselenggarakan tidak didukung bahkan dihambat anggarannya dengan alasan yang tidak kongkrit, ini uang rakyat dan semua mengawasi , hati-hati “ Ujar Mingrum. (*)