Hankam

Oknum Perawat yang Lecehkan Pasien di Puskesmas Lamongan Jadi Tersangka

Lamongan (Journal sumatera) Oknum perawat yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien di salah satu Puskesmas di Lamongan telah ditetapkan sebagai tersangka. Pada saat pelecehan itu terjadi pasien yang menjadi korban sampai berteriak-teriak histeris.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro mengungkapkan bahwa RB (30) oknum perawat Puskesmas yang dilaporkan karena diduga melecehkan pasien AA (19) sudah ditetapkan sebagai tersangka. Anton mengatakan bahwa saat ini RB juga sudah ditahan di Mapolres Lamongan.

“Perkembangan terakhir pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku juga sudah dilakukan penahanan oleh penyidik,” kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro (17/10/2023).

Anton menyebutkan penetapan tersangka dan penahanan ini dilakukan berdasarkan dari hasil pemeriksaan beberapa saksi. Selain itu, penahanan juga dilakukan karena sudah adanya 2 alat bukti.

“Karena dari hasil pemeriksaan beberapa saksi dan 2 alat bukti sudah bisa dilakukan penahanan,” tandasnya.

Terkait alat bukti apa yang berhasil dikantongi oleh penyidik, Anton enggan untuk menyebutkan dan menganggap hal itu adalah kewenangan penyidik. Kepada pelaku, tandas Anton, polisi akan menjerat pidana dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun.

“Alat bukti apa yang diamankan menjadi kewenangan penyidik dan kepada pelaku akan dijerat dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun,” tegasnya.

Seperti diketahui, RB, seorang oknum perawat di Puskesmas Sumberaji dilaporkan ke polisi diduga melakukan perbuatan tak senonoh kepada pasien AA yang berusaha 19 tahun. Saat itu AA datang bersama temannya dengan inisial VA ke Puskesmas dengan keluhan sakit perut.

Korban tidur terlentang di atas bed ruang IGD. Perawat RB kemudian memeriksanya dengan mengecek tensi, detak jantung, dan memberikan alat bantu pernafasan. Di luar dugaan korban, tiba-tiba sang perawat itu menaikkan baju dan BH pelapor dengan kedua tangannya.

Tak hanya itu tangan nakal sang perawat berlanjut memegang bagian dada pelapor sebelah kiri menggunakan tangan kanannya. Karena merasa kesakitan, secara refleks AA berteriak sembari menangis meminta tolong.

“Korban kemudian meninggalkan ruang IGD itu dan mendatangi VA, temannya, di ruang tunggu,” ungkap Anton.(cps.detik.com)

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.