BandarLampung (journalsumatera.com) Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung menggelar pertemuan silaturahmi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung, Senin (20/5/2024).
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah dan diterima Kepala Kakanwil Kemenag Lampung, Puji Raharjo.
Dari pertemuan ini, kedua pihak sepakat untuk menggelar program edukasi dan pelatihan jurnalistik kepada para siswa dan santri bertajuk ‘PWI Goes To Madrasah/Pesantren’.
Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengatakan PWI ingin berkontribusi lebih di bidang Pendidikan. Program pelatihan jurnalistik di madrasah dan pesantren ini diharapkan dapat meningkatkan soft skill bagi para pelajar dan santri.
“Dengan pelatihan ini kami berharap para generasi muda punya soft skill yang nantinya bisa bermanfaat bagi mereka. Bisa jadi penulis, jurnalis dan juga konten kreator,” kata Wirahadikusumah.
Jika progam ini berjalan, PWI Lampung akan menyiapkan para pengajar jurnalistik yang sudah ahli di bidangnya. Nantinya para pelajar di pesantren dan madrasah akan dilatih penulisan berita, Teknik fotografi, videografi dan berbagai keterampilan lainnya.
“PWI Lampung punya lembaga Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI). Kita akan menyiapkan para pengajar yang akan memberikan pelatihan berbasis kurikulum,” ujarnya.
Sementara untuk teknis pelaksanaannya, PWI Lampung akan terus berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Lampung.
“Harapannya ke depan program ini bisa kita buatkan dalam bentuk MoU atau PKS (perjanjian kerjasama), agar PWI Lampung bisa memberikan sebuah kontribusi dalam hal peningkatan SDM di bidang jurnalistik,” ungkapnya.
Sementara Kepala Kemenag Lampung, Puji Raharjo menyambut baik program edukasi dan pelatihan jurnalistik di madrasah dan pesantren.
“Program pelatihan jurnalistik ini sangat baik karena itu akan membekali mereka dan melatih kecerdasan mereka. Jadi kalau PWI ada niatan seperti itu monggo, kita bisa bergandengan tangan,” ujarnya.
Puji Rahajo mengaku dahulu juga pernah mendapat pengalaman jurnalistik yang tak terlupakan saat masih sekolah, yaitu pelatihan dari tokoh wartawan Indonesia, Dahlan Iskan.
“Saya pernah belajar jurnalistik dengan Dahlan Iskan, diajari menulis kalimat per kalimat hingga menjadi paragraf. Menulis dengan konsep piramida terbalik. Hal itu memuat nilai kritis saya mulai jalan dan banyak membentuk saya,” kata Puji Raharjo.
Dengan pelatihan ini, Puji berharap bisa membekali para pelajar di madrasah dan pesantren untuk berkarya di bidang jurnalistik maupun jadi konten kreator yang mengangkat tema-tema keagamaan.
Untuk teknis, waktu, dan tempat pelaksanaannya, Puji Raharjo mengatakan akan ada koordinasi lebih lanjut dengan PWI Lampung.
“Saya mendukung sinergi ini, karena bagi saya media itu adalah partner strategis,” tandasnya. (Red)