Nasional

BPN Kota Depok Kedepankan 4 Strategi Jaga Komitmen Selesaikan Ganti Kerugian Tol Cijago

Depok, Journalsumatera.com – Sebuah rumah mencuat menjadi viral di media sosial saat berdiri ‘sendiri’ di tengah proyek pembangunan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Kota Depok, Jawa Barat beberapa hari terakhir.

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok, Indra Gunawan, menjelaskan adanya perbedaan bidang tanah antara fisik dan alas hak yuridis yg melekat termasuk menentukan ahli waris yg berhak menerima pembayaran yang harus diselesaikan dan memerlukan waktu.

Berjalannya waktu, proses klarifikasi termasuk penyelesaian ganti kerugian pada keluarga ahli waris sudah dilakukan.

Komitmen yang tinggi dari pemilik bidang tanah dan seluruh ahli waris terhadap jalannya proyek strategis nasional (PSN) membuat seluruh hambatan akhirnya cepat diselesaikan.

“Viralnya rumah sendirian di tengah tol di media sosial dapat diselesaikan secara tuntas. Seluruh ahli waris telah mengambil uang ganti kerugian dengan nilai yang telah ditetapkan pada Senin 24 Juli 2023,” jelas Indra Gunawan.

Berikut ini rincian dari uang ganti kerugian proyek jalan Tol Cijago yang sudah diterima dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah ruas jalan Tol Cimanggis-Cibitung dan Cinere-Jagorawi.

1. Muhammad Ikrar Hermanadi dkk selaku ahli waris almarhumah Soepartini Bambang S dengan nomor urut daftar nominatif 439 dan nomor bidang 289 A seluas 99 m2 senilai Rp 530.047.000.

2. Muhammad Ikrar Hermanadi dkk selaku ahli waris almarhumah Soepartini Bambang S dengan nomor urut daftar nominatif 439 dan nomor bidang 289 seluas 91 m2 senilai Rp 862.066.000

3. Marina Dwijanti dkk selaku ahli waris almarhum Devie Muntaram dengan nomor urut daftar nominatif 69 dan nomor bidang 71 seluas 785 m2 dengan nilai Rp 6.123.467.000.

4. Rully Oki Rialto dkk selaku ahli waris almarhum Hudoyo (dengan nomor urut nominatif 425 dan nomor bidang 274 seluas 134 m2 dengan nilai Rp 1.081.799.000.

Ditambahkan Indra Gunawan, Kota Depok, sebagai salah satu kota satelit di sekitar Ibukota Jakarta, telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Pertumbuhan penduduk yang signifikan dan tingginya mobilitas warga membuat infrastruktur menjadi isu krusial yang harus segera diselesaikan. Salah satu proyek strategis nasional yang diinisiasi untuk mengatasi masalah ini adalah pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi.

“Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antara dua wilayah tersebut, serta mengurangi beban lalu lintas di jalan-jalan arteri utama. Dengan menghubungkan dua kawasan penting ini, diharapkan pula dapat mendorong perkembangan ekonomi dan investasi di wilayah Depok dan sekitarnya,” jelas Indra.

Namun, seiring dengan kompleksitas pembangunan infrastruktur yang besar, proyek tol Cijago menghadapi beberapa tantangan yang tidak bisa dianggap remeh.

“Berbagai kendala seperti pembebasan lahan, analisis dampak lingkungan, dan meng-akomodiir berbagai pemangku kepentingan termasuk lintas instansi/stake holder, swasta, masyarakat dan tentunya Pemerintah harus diselesaikan secara cermat dan berkelanjutan,” terang Indra.

Menghadapi tantangan tersebut, BPN Kota Depok berkomitmen penuh untuk menyelesaikan pembangunan proyek strategis nasional tol Cinere-Jagorawi.

Lalu apa saja langkah yang diambil oleh BPN Kota Depok untuk mendukung kelancaran pembangunan proyek Tol Cijago:

1. Kooperatif dalam pembebasan lahan:

Salah satu kunci kesuksesan pembangunan tol Cijago adalah pembebasan lahan yang tepat waktu, efisien, akurat, valid sesuai ketentuan.

BPN Depok melakukan pendekatan baik dalam berinteraksi dengan masyarakat yang terkena dampak pembebasan lahan, memastikan hak-hak mereka terpenuhi dan memberikan kompensasi yang layak.

2. Meningkatkan koordinasi:

BPN Depok berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah daerah, instansi terkait, khususnya masyarakat yang terlibat dan terdampak dalam proyek Tol Cijago.

Koordinasi yang baik ini membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul selama proses pembangunan.

3. Pengawasan dan evaluasi:

BPN Depok melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala secara bertahap atas pembebasan lahan proyek tol Cijago.

Dengan demikian, dapat segera diidentifikasi dan diatasi jika terdapat kendala atau masalah selama proses pembebasan & penyediaan lahan.

4. Terbuka menerima kritik dan saran:

BPN Kota Depok memastikan bahwa seluruh saran, kritik diterima dengan terbuka. Dengan catatan seluruh tahapan harus berjalan sesuai aturan dan perundang-undangan sebagai komponen yang mendukung realisasi PSN.

“BPN Kota Depok menyadari bahwa pembangunan proyek strategis nasional tol Cinere-Jagorawi membutuhkan waktu dan energi seluruh komponen, namun komitmen yang kuat untuk menyelesaikan proyek strategis nasional mampu mengantarkan pada target yang diharapkan pemerintah dan masyarakat,” papar Indra.

Dengan terus berupaya mengatasi kendala dan tantangan, diharapkan pembangunan Tol Cijago dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat nyata bagi warga Kota Depok dan sekitarnya.

Selain itu, keberhasilan proyek ini juga akan menjadi contoh positif bagi pembangunan infrastruktur lainnya di Indonesia.

“Yang pasti, viralnya rumah tersebut tetap dikenang sebagai histori di tengah proyek pembangunan tol untuk kepentingan pembangunan nasional yang bermuara pada kelanjutan pembangunan penguatan ekonomi masyarakat,” pungkas Indra Gunawan.*

Related Posts

Load More Posts Loading...No More Posts.