Way Kenanga– Ada saja ulah oknum yang mencari pangung dalam persoalan orang lain, bahkan tak sungkan mengaku pahlawan untuk dapat membantu mengawal persoalan tersebut, alih-alih menyelesaikan, pihak ketiga yang mengaku mendapat kuasa masyarakat tersebut menjadikan persoalan menjadi bias dan menyeret masyarakat pemberi kuasa ke ranah hukum.
Hal ini terjadi di tiyuh Indraloka II,Kecamatan Way Kenanga,Kabupaten Tulang Bawang Barat, walau persolan dugaan Asusila antara Pengusaha Shawmill dan karyawan dan di dokumentasi oleh salah seoramg supir truck perusahaan tersebut, sudah menemui jalan damai dengan berbagai pihak yang bermasalah melalui proses mediasi yang melibatkan berbagai pihak namun masih ada saja pihak ketiga yang mengulik persoalan tersebut.
“iya mas saya di panggil ke polres karena masalah ini di adukan oleh pihak lain, padalah saya tahu persoalan inikan sudah selesai,”terang Julianto yang mengaku tidak tahu persis persoalan pemanggilanya sebagai saksi di Polres Tulang Bawang Barat.
Selain dia, Lanjut Julianto ada dua rekanya laun juga di minta keterangan oleh Polres Tulang Bawang Barat,”ada dua lagi juga di panggil mas,”tandasnya.
ditanya terkait pengaduan masyarakat atas duagaan asusila di perusahaan kayu tersebut,Julianto mengaku tidak mengetahuinya,”yang saya tahu saya suruh tanda tangan daftar hadir tampa berita acara di rumah saya, jadi saya tidak tahu kalau hasilnya untuk buat aduan,”tambahnya.
Terpisah Supanto perwakilan pihak perusahaan mengaku akan mengikuti perkembangan terkait aduan masyarakat ke polres Tulang Bawang Barat, hanya saja pihaknya mempertanyakan kapasitas pemberi kuasa ke kepada pihak lain.
“jika atas nama masyarakat, masyarakat yang mana? kepalo tiyuh selalu pemilik masyarat tahu tidak? jika atas nama anggota Badan Permusyaratan Tiyuh(BPT) ada tidak koordinasi ke Ketua BPT,karena setahu saya BPT itu keputusanya adalah kolektif kolegial( keputusan secara bersama-red),”ujar Panto.(*)
